Thursday, December 30, 2010

WISATA BUKIT GUCI-TEGAL, JAWA TENGAH

Wisata Bukit Guci, Tegal, Jawa Tengah, merupakan salah satu alternatif tempat wisata yang menarik untuk di coba. Wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut datang dari banyak wilayah, terutama warga jakarta. Tempat wisata ini, dinamakan BUKIT GUCI dikarenakan pada zaman penyebaran agama Islam di Indonesia, Sunan Gunung Jati memberikan sebuah Guci kepada warga setempat untuk memerikan minum pada warga sekitar. Guci tersebut di percaya menjadi sumber air atau sumber kehidupan warga setempat. Air terjun yang terlihat, yang besar merupakan air terjun yang suhu airnya sangat dingin, dan air terjun yang kecil, suhu airnya panas. Sumber air panas tersebut mengandung sulfur. Jadi, pemandian tersebut di percaya untuk menyembuhkan atau sebagai alternatif pengobatan kulit.


















Cuaca disana relatif dingin. Setiap kira-kira pukul 12.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB akan turun kabut dan suhu akan semakin dingin.

Air untuk mandi, air untuk berenang, dan air sungai semuanya hangat dan cenderung panas. Ikan-ikan pun tinggal dan hidup dengan kondisi air yang sedemikian rupa. Tumbuhan tumbuh subur dan binatang-binatang terlihat gemuk. Wisata daerah tersebut juga menyediakan berbagai cindera mata yang relatif murah. makanan disana kebayakan sate kambing muda, sate kelinci, tahu goreng aci khas tegal, dan tempe goreng mendoan.

Harga penginapan daerah sekitar pun tak terlalu mahal. Memang, setiap libur nasional atau libur sekolah, harga penginapan dan tempat singgah disana relatif naik. tetapi kenaikan harganya berkisar naik 40 sampai 50 persen.

Saturday, December 25, 2010

BUDAK DAN HAMBA

Budak atau Doulos, dalam pengertian tertentu berarti seseorang, atau sekelompok orang yang derajatnya dipandang sangat rendah atau berada di bawah kuasa dari seseorang atau kelompok lainnya yang derajatnya lebih tinggi. baik dalam derajat pendidikan, keturunan, ataupun harta. Dahulu, di daerah tanah orang ibrani, budak adalah strata paling bawah di lingkungan tersebut. Setiap orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari mereka, berhak memberikan perintah kepada budak tersebut. Dengan kata lain, satu orang budak, bisa saja menjalankan tugas dari 10 arang atau mungkin bahkan lebih. Budak pun tidak berhak menolak apa yang sudah di perintahkan kepada mereka.

Lain halnya dengan pengertian atau kategori budak dalam pandangan orang-orang Yunani. Mereka mengartikan budak, adalah milik satu orang saja. Satu budak hanya dapat mengabdikan dirinya kepada satu tuan saja, dan tuan tersebutlah yang dapat memberikan perintah yang harus budak itu jalankan. Tetap dengan peraturan bahwa budak itu kedudukannya lebih rendah dari pada Tuannya.

Budak dalam bahasa Inggris adalah "a Slave", yang pasti terlintas di benak kita adalah mereka harus melayani tuannya dengan sempurna, walaupun tidak ada upah untuk mereka. upah yang mereka dapat hanya berupa makan atau minum seadanya. sedangkan Hamba atau pelayan, "a Servant", mereka adalah pelayan yang diberikan upah dan bekerja sesuai dengan apa yang menjadi tanggung jawab mereka saja.

Banyak orang salah sangka dengan pengertian dari budak dan hamba. Seorang budqak lebih terkungkung di bandingkan dengan seoarang pelayan. padahal, tugas dan tanggung jawab mereka sama saja. seharusnya pun budak mendapat perlakuan yang sama dengan seorang hamba atau pelayan. Mereka mendapat upah, mendapat spesifikasi apa saja yang menjadi tanggung jawab mereka, dan yang terutama adalah mereka harus tahu betul siapa yang menjadi Tuan mereka.

Seorang budak, atau hamba, atau pelayan, atau pembantu, juga sama kedudukannya dengan Tuannya. hanya status sosial saja yang menjadi sekat dan tembok tinggi dalam pengertiannya. bahkan pengertiannya itu berbanding terbalik. Pemerintah dan yang di perintah. Dalam dunia kerja, kadang kita bekerja dengan Tuan yang seperti di tanah Ibrani, atau mungkin dengan orang Yunani. Tidak perlu memandang siapa dan seperti apa mereka, konsep diri kita harus lebih matang untuk menghadapi orang-orang seperti mereka.

Jadilah seorang yang memiliki kesetiaan dan ketekunan seperti seorang hamba atau budak, teliti dan cermat layaknya seorang pelayan, giat dan rajin seperti layanknya seorang pembantu. Dari mereka, kita dapat mengambil contoh baik sikap dan keteguhan hati mereka. Walaupun di caci maki, di cemooh, di pandang sebelah mata, tetapi mereka tetap melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab mereka. Mereka lakukan sebaik yang mereka bisa. Mereka mau belajar untuk melakukan apa yang mereka belum bisa. Berlapang dada saat dimarahi karena apa yang mereka kerjakan dinilai kurang memuaskan. Apa kita punya mental seperti mereka ? Apa kita sudah memperlakukan orang yang kedudukannya berada di bawah kita dengan baik ? atau malah sebaliknya ?

Akan lebih baik bila kita dapat saling menghargai.

Saturday, December 18, 2010

making short movie

Tugas kampus smester 5 makin menantang . Untuk Finnal test, kita disuruh produksi film Documentary or Semmy Documentary or Documentary Drama. Tugasnya perkelompok, tapi tetep dituntut nilai Individualnya.
Prosesnya kira2 seperti berikut:

1. Brain Storming Tema Film, fase ini yang kayanya bikin tiap anggotanya tarik urat dan peras otak buat cari "jalan tengah" dan menyepakati projek mana yang bakal kita ambil dan jalanin.
2. Tentuin Judul yang sesuai dengan tema yang sudah disepakati. Kalo kata dosen gw sih, judul film ga perlu panjang-panjang, tapi simpel, gampang diingat, jelas untuk di lihat dan di ucapkan, dan pastinya berkaitan dengan tema yang sudah ada.
3. Tentuin Job desk tiap anggota, list job desk tiap anggota dan follow up tiap hasil kerjanya.
4. Research. penting banget !! data dari research inilah yang jadi acuan untuk pembuatan script dan gambaran-gambaran untuk proses produksi.
5. Buat SCRIPT. script writter harus sedikit bekerja keras ngerjain scriptnya. pemilihan kata-kata, setting tempat dan lokasi, gambaran ekspresi atau gerakan dari talent juga disertakan dalam scriptnya. misalnya film yang akan di garap berdurasi 15 menit, ada baiknya kalo disiapkan dengan 15 scene.
6. Buat LIST property. Catat semua kebutuhan baik alat ataupun teknis yang di butuhkan selama research, proses produksi, proses editting, sanpai proses evaluasi.
7. Buat anggaran dana (BUDGETING). research dan catat seala keperluan yang berhubungan dengan UANG. jangan lupa, ikut sertakan biaya tak terduga, dan jangan merasa aman dengan budget terbatas, tapi jangan berlebihan juga.
8. Recruitment of Talents. setelah script jadi, semua karakter lakonnya sudah ditentukan, cari talent-talent yang sesuai dengan ketentuan karakter tersebut.
9. Siapkan surat izin jalan dari lembaga resmi untuk izin menggunakan lokasi. Jangan sembarangan buat surat izinnya yaa. demi keamanan dan kelancaran saat proses pengambilan gambar, siapin surat izin jalan dengan sebaik mungkin.
10. Tentukan jadwal pengambilan gambar. sebelum menentukan sendiri, ada baiknya lihat kesediaan dari talent dan lokasi yang akan di gunakan.
11. Siapkan run-down selama proses produksi. tentukan jam yang tepat untuk memulai dan mengakhiri proses produksi. perhatikan deadline juga.
12. Booking alat dan atur cara pengembalian alat dan proases pembayarannya. Jangan mepet ya mempersiapkan bagian ini. jadi, kalau ada kekurangan, sebelum produksi dimulai, masih bisa di perbaiki atau di lengkapi lagi.
13. Time code and wardrobe list. ini berfungsi untuk proses editting dan continuity tiap scene.
14. Lengkapi sound pendukung dan editting list.
15. Siapkan Finnal Script
16. Editting process ...
17. Finnal touch.

Dosen gw bilang, daya tarik dari film yang kita produksi itu ada di 5 menit pertama. dimana yang menonton film kita akan memutuskan untuk tetap menonton atau akan meninggalkan ruangan.
dan dalam mempresentasikan film kita, kita hanya akan di berikan waktu 5 menit untuk mendeskripsikan keseluruhan fim yang akan di buat.

Film itu akan sangat baik jika suara dan gambar yang di tampilkan berkualitas baik. tetapi terkadang sebuah film tidak membutuhkan audio yang terlalu "wah", karena gambarnya cukup kuat menggambarkan maksud dari film tersebut. begitu pula sebaliknya, jika Visualisasi dari film tersebut kurang memadai, dapat ditutupi dengan sajian audio yang baik, karena saat audio yang "berbicara" fokus pada visual dapat di nomor duakan.

TEAM WORK juga harus dijaga. Jangan sampai mengganggu proses produksi. BE PROFESIONAL !!